"Sesungguhnya dalam habbatussauda terdapat penyembuh bagi segala macam penyakit kecuali kematian" (Shohih. H.R Bukhari & Muslim)
Jintan hitam (black seed), atau biasa dikenal juga oleh masyarakat Indonesia sebagai habbatussauda, sudah lama digunakan secara luas sebagai obat herba. Penelitian menunjukkan tanaman ini memiliki manfaat kesehatan dan mampu mengatasi berbagai penyakit.
Biji-bijian yang dalam bahasa Latin disebut Nigella sativa ini biasa diolah untuk dijadikan bumbu masakan atau diambil ekstraknya. Sejak masa lampau, habbatussauda telah digunakan untuk menangani berbagai penyakit dan dipercaya memiliki manfaat baik bagi kesehatan.

Jintan hitam mengandung aneka nutrisi yang baik bagi kesehatan, seperti karbohidrat, protein, lemak sehat termasuk asam oleat dan asam linoleat,
kalsium, serat,
zat besi, natrium, kalium, dan antioksidan.
Manfaat Jintan Hitam
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk membuktikan manfaat pengobatan yang dimiliki habbatussauda. Di antaranya untuk membantu pengobatan diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, dan kanker.
Selain itu, jintan hitam juga memiliki efek antibakteri,
diuretik, antiperadangan,
analgesik, memperkuat kekebalan tubuh, dan baik untuk kesehatan organ ginjal, lambung, serta hati. Manfaat tersebut berasal dari thymoquinone (TQ) yang terkandung dalam habbatussauda.
Dengan manfaatnya yang banyak ini, jintan hitam memberikan kesan sebagai
obat herbal yang dapat mengobati berbagai penyakit. Namun, bagaimanakah khasiat tersebut dipandang dari sisi medis?
Mengobati darah tinggi (hipertensi)
Dalam studi berskala kecil, habbatussauda nampak dapat menurunkan
tekanan darah tinggi. Pada studi tersebut, terlihat adanya penurunan tekanan darah pada subjek yang diteliti, setelah mengonsumsi ekstrak habbatussauda selama delapan minggu. Akan tetapi, efektivitas dan keamanan obat herba ini secara klinis belum diketahui.
Mengobati kolesterol tinggi
Kolesterol memang dibutuhkan tubuh. Namun jika berlebihan, dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti stroke dan penyakit jantung. Beberapa studi menunjukkan bahwa jintan hitam dapat menurunkan kadar
kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol baik.
Menjaga kadar gula darah
Gula darah tinggi merupakan salah satu tanda
penyakit diabetes. Gejalanya bisa berupa sering haus, mudah lelah, dan kesulitan berkonsentrasi. Diabetes yang tidak diobati bahkan dapat mengakibatkan kerusakan saraf, gangguan penglihatan, serta melambatnya penyembuhan luka.
Pada sebuah sudi, konsumsi jintan hitam selama beberapa minggu terlihat dapat mengurangi kadar gula darah dan
resistensi insulin. Efek habbatussauda ini diduga baik untuk penyakit diabetes, akan tetapi data klinis yang didapat sejauh ini belum dapat memastikan hal tersebut.
Memiliki efek antiradang
Salah satu efek habbatussauda yang diyakini baik untuk kesehatan adalah kemampuannya dalam mengurangi peradangan. Penelitian klinis skala kecil selama 3 bulan pada penderita asma menunjukkan bahwa habbatussauda dapat mengurangi keparahan dan frekuensi serangan
asma.
Studi lain juga menunjukkan bahwa obat herba ini mampu membantu mengatasi penyakit lain akibat peradangan, seperti sinusitis, alergi, dan radang sendi.
Melawan infeksi
Habbatussauda memiliki sifat antibakteri dan antivirus. Hal ini dibuktikan dari suatu penelitian yang menunjukkan bahwa obat herba ini mampu membasmi virus penyebab hepatitis C, HIV, dan flu. Habbatussauda pun terlihat dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur, sehingga dianggap mampu melawan infeksi.
Melindungi hati
Beberapa penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa jintan hitam dapat mencegah kerusakan organ hati. Manfaat ini terkait dengan kandungan antioksidan pada jintan hitam yang memiliki fungsi antiperadangan.
Mencegah kanker
Thymoquinone merupakan senyawa aktif yang terkandung di dalam biji jintan hitam. Senyawa ini dikatakan mempunyai efek antikanker. Pada beberapa penelitian terhadap hewan, thymoquinone dapat mengurangi ukuran tumor ganas. Selain itu, uji laboratorium menunjukkan bahwa thymoquinone secara efektif dapat menghambat pertumbuhan
sel kanker.
Selain beberapa manfaat di atas, jintan hitam juga dianggap dapat dimanfaatkan sebagai
makanan pelancar ASI. Sayangnya, berbagai studi penelitian terkait manfaat jintan hitam untuk mengobati penyakit sejauh ini masih terbatas pada studi berskala kecil. Artinya, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian secara klinis pada manusia untuk membuktikan kemanjuran jintan hitam sebagai obat.
Efek Samping Jintan Hitam yang Perlu diwaspadai
Minyak jintan hitam maupun ekstrak jintan hitam kemungkinan aman dikonsumsi ketika digunakan dalam jangka pendek. Saat ini belum ada cukup informasi tentang efek samping jintan hitam jika digunakan dalam dosis besar atau jangka panjang. Manfaat dan efek sampingnya pada anak-anak dan ibu hamil juga belum dapat dipastikan.
Sebagian orang mungkin mengalami
alergi saat jintan hitam atau habbatussauda dioleskan pada kulit. Selain itu, jintan hitam kemungkinan dapat memperlambat pembekuan darah, meningkatkan risiko perdarahan, membuat tekanan darah turun, dan membuat gula darah turun bagi orang yang tidak mengalami masalah kesehatan.
Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi jintan hitam ada baiknya untuk
berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu, terutama bila Anda memiliki kondisi medis tertentu.
https://www.alodokter.com/Potensi-Jintan-Hitam-atau-Habbatussauda-Mengatasi-Berbagai-Penyakit