Mungkin anda adalah salah satu pecinta garam. Makanan apapun yang disajikan akan terasa hambar bila tanpa diberi garam. Garam dapat memberikan rasa gurih pada makanan. Tak heran, jika anda disuguhkan sepiring nasi hangat dengan sepotong ikan asin, anda akan makan dengan lahap bahkan anda akan meambah porsi makanan anda.
Dalam kimia, garam ialah senyawa netral dengan pH sekitar 7 yang terdiri atas ion-ion. Garam tersusun atas sodium dan klorida. Kedua senyawa ini diperlukan oleh tubuh dalam metabolismenya. Itulah mengapa, minuman berenergi yang sering dikonsumsi oleh para olahragawan sering mengandung sodium. Kita terus membuang sodium saat berkeringat atau sodium dapat juga keluar bersama dengan urin. Jika kita tidak menggantinya, maka tekanan darah akan turun dan kita akan merasa pusing.
Namun, dengan mengonsumsi garam secara berlebihan akan menyebabkan tubuh kekurangan kalsium. Karena sodium akan menarik kalsium ke dalam urin. Kalsium sendiri sangat berguna dalam mencegah keropos tulang (osteoporosis), melancarkan peredaran darah, membantu pembentukan tulang, membantu mencegah penyakit jantung, mengatasi keluhan saat haid dan menopause dan yang lainnya. Konsumsi garam secara berlebihan juga akan berpotensi menaikkan tekanan darah.
Garam memang tidak akan membuat tubuh menjadi gemuk. Garam mempunyai efek langsung terhadap tubuh, bukan terhadap berat badan itu sendiri. Anda mungkin pernah mendengar istilah diet mayo ? Diet inilah slaah satunya yang mengurangi mengonsumsi garam. Makanan yang beredar di sekitar mengandung banyak sodium dan disaat yang sama makanan tersebut juga mengandung gula dan kalori yang cukup banyak. Selain itu, pada saat anda mengonsumsi makanan yang asin, anda akan sangat mudah haus dan akan minum lebih banyak dari biasanya. Garam akan membuat tubuh anda menjadi tidak langsing atau gemuk diakibatkan karena penumpukan lemak dan dengan meminum air dalam jumlah bayak tanpa aturan tubuh akan mengalami retensi air dan berat badan akan bertambah karena banyak air yang tertimbun.
Diet rendah garam biasanya dilakukan oleh seseorang untuk pengaturan pola makan dan minuman. Biasanya dilakukan pada penderita hipertensi dengan mengatur penggunaan garam dapur (garam natrium) pada setiap makanan dan minuman yang akan dikonsumsi. Namun, diet rendah garam bisa diterapkan untuk menurunkan berat badan dan mencegah nafsu makan berlebih. Dengan cara diet rendah garam, yang dimaksud adalah diet rendah sodium (natrium) yang terdapat dalam makanan olahan dan makanan yang mengandung pengawet. Makanan yang banyak mengandung garam natrium yaitu makanan yang diawetkan dengan garam natrium seperti telur asin, ikan asin, makanan atau minuman lain yang diawetkan dengan natrium benzoat atau natrium bikarbonat. Sumber lemak dari bahan makanan seperti, margarin dan mentega biasa. Selain makanan juga perlu memperhatikan bumbu yang mengandung garam dapur (NaCl) seperti di antaranya, kecap, terasi, maggi, tomato ketchup, petis, dan tauco. Garam dapur adalah sumber utama sodium.
Cara diet rendah garam yang bisa anda lakukan untuk menjaga kadar garam yang sesuai dalam tubuh anda (menurut WHO yaitu 2400 mg natrium setiap harinya) adalah sebagai berikut :
1. Kurangi penggunaan garam, bumbu penyedap, trasi dan kecap saat memasak.
2. Gunakan bahan makanan yang segar. Jauhi makanan yang diproses terlebih dahulu seperti sosis, makanan kaleng ataupun telor asin.
3. Makan makanan anda selagi hangat agar aroma masakannya masih segar sehingga menutupi rasa asin yang kurang terasa.
4. Untuk mengganti rasa asin dalam masakan anda bisa menggunakan gula atau cuka pada masakan anda. Tomat segar pada sup, atau gunakan bumbu kare, bumbu gulai dan bumbu rawon. Anda juga bisa menggunakan bahan rempah lain sesuai selera anda seperti jahe, kunyit, belimbing wuluh dan sebagainya.Hal-hal yang harus diperhatikan:
- Garam yang dimaksud dalam hal ini adalah Natirum (Na) yang terdapat secara alamiah pada bahan makanan tertentu atau yang ditambahkan pada saat proses pengolahan
- Bahan makanan hewani yang cenderung memiliki kadar Na yang lebih tinggi dibandingkan bahan makanan nabati
- Garam Natrium yang ditambahkan pada saat pengolahan makanan, misalnya garam dapur (natrium chlorida), vetsin (mono natrium glutamate), pengawet buah-buahan atau soda kue (natrium bikarbonat)
- Roti, biskuit dan kue-kue yang di olah dengan garam dapur dan atau soda
- Otak, ginjal, lidah, keju
- Makanan yang diawetkan dengan garam dapur seperti dendeng, abon, kornet, daging asap, ham, ikan asin, ikan pindang, sarden, ebi, telur asin, keju, mentega dan margarin
- Buah-buahan dan sayuran yang diawetkan dengan garam dapur, misalnya sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan, acar dll
- Bumbu-bumbu yang engandung natrium seperti garam dapur, soda kue, baking powder, kecap, terasi, vetsin, petis dan tauco
Makanan yang harus dibatasi:
- Daging dan ikan, maksimum 100 gram sehari
- Telur maksimum 1 butir sehari
- Susu maksimum 2 gelas sehari
Makanan yang dibolehkan:
- Nasi atau bahan penukarnya
- Kacang-kacangan dan hasil olahannya
- Minyak Goreng
- Sayur dan buah-buahan
- Bumbu dapur
- Rasa tawar ada makanan dapat diperbaiki dengan pemakaian bumbu seperti: gula, cuka, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, laos, salam dll
- Makanan yang dikukus, ditumis, digoreng atau dipanggang akan lebih enak daripada makanan yang direbus
Tips:
Sumber: RS Awal Bross Batam
http://i-herbal.blogspot.co.id/2013/03/tips-kesehatan-diet-rendah-garam.html
http://obatpelangsingpinggul.com/2015/06/10/menurunkan-berat-badan-dengan-diet-rendah-garam/
http://i-herbal.blogspot.co.id/2013/03/tips-kesehatan-diet-rendah-garam.html
http://obatpelangsingpinggul.com/2015/06/10/menurunkan-berat-badan-dengan-diet-rendah-garam/
No comments :
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.