Saturday, April 25, 2020

Habbatussauda - Apa Sih? Apa Pula Manfaatnya? Ow... Si Jintan Hitam Ternyata

"Sesungguhnya dalam habbatussauda terdapat penyembuh bagi segala macam penyakit kecuali kematian" (Shohih. H.R Bukhari & Muslim)

Jintan hitam (black seed), atau biasa dikenal juga oleh masyarakat Indonesia sebagai habbatussauda, sudah lama digunakan secara luas sebagai obat herba. Penelitian menunjukkan tanaman ini memiliki manfaat kesehatan dan mampu mengatasi berbagai penyakit.
Biji-bijian yang dalam bahasa Latin disebut Nigella sativa ini biasa diolah untuk dijadikan bumbu masakan atau diambil ekstraknya. Sejak masa lampau, habbatussauda telah digunakan untuk menangani berbagai penyakit dan dipercaya memiliki manfaat baik bagi kesehatan.
Jintan hitam mengandung aneka nutrisi yang baik bagi kesehatan, seperti karbohidrat, protein, lemak sehat termasuk asam oleat dan asam linoleat, kalsium, serat, zat besi, natrium, kalium, dan antioksidan.
Manfaat Jintan Hitam
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk membuktikan manfaat pengobatan yang dimiliki habbatussauda. Di antaranya untuk membantu pengobatan diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, dan kanker.
Selain itu, jintan hitam juga memiliki efek antibakteri, diuretik, antiperadangan, analgesik, memperkuat kekebalan tubuh, dan baik untuk kesehatan organ ginjal, lambung, serta hati. Manfaat tersebut berasal dari thymoquinone (TQ) yang terkandung dalam habbatussauda.
Dengan manfaatnya yang banyak ini, jintan hitam memberikan kesan sebagai obat herbal yang dapat mengobati berbagai penyakit. Namun, bagaimanakah khasiat tersebut dipandang dari sisi medis?
Mengobati darah tinggi (hipertensi)
Dalam studi berskala kecil, habbatussauda nampak dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Pada studi tersebut, terlihat adanya penurunan tekanan darah pada subjek yang diteliti, setelah mengonsumsi ekstrak habbatussauda selama delapan minggu. Akan tetapi, efektivitas dan keamanan obat herba ini secara klinis belum diketahui.

Mengobati kolesterol tinggi
Kolesterol memang dibutuhkan tubuh. Namun jika berlebihan, dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti stroke dan penyakit jantung. Beberapa studi menunjukkan bahwa jintan hitam dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol baik.

Menjaga kadar gula darah
Gula darah tinggi merupakan salah satu tanda penyakit diabetes. Gejalanya bisa berupa sering haus, mudah lelah, dan kesulitan berkonsentrasi. Diabetes yang tidak diobati bahkan dapat mengakibatkan kerusakan saraf, gangguan penglihatan, serta melambatnya penyembuhan luka.
Pada sebuah sudi, konsumsi jintan hitam selama beberapa minggu terlihat dapat mengurangi kadar gula darah dan resistensi insulin. Efek habbatussauda ini diduga baik untuk penyakit diabetes, akan tetapi data klinis yang didapat sejauh ini belum dapat memastikan hal tersebut.

Memiliki efek antiradang
Salah satu efek habbatussauda yang diyakini baik untuk kesehatan adalah kemampuannya dalam mengurangi peradangan. Penelitian klinis skala kecil selama 3 bulan pada penderita asma menunjukkan bahwa habbatussauda dapat mengurangi keparahan dan frekuensi serangan asma.
Studi lain juga menunjukkan bahwa obat herba ini mampu membantu mengatasi penyakit lain akibat peradangan, seperti sinusitis, alergi, dan radang sendi.

Melawan infeksi
Habbatussauda memiliki sifat antibakteri dan antivirus. Hal ini dibuktikan dari suatu penelitian yang menunjukkan bahwa obat herba ini mampu membasmi virus penyebab hepatitis C, HIV, dan flu. Habbatussauda pun terlihat dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur, sehingga dianggap mampu melawan infeksi.

Melindungi hati
Beberapa penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa jintan hitam dapat mencegah kerusakan organ hati. Manfaat ini terkait dengan kandungan antioksidan pada jintan hitam yang memiliki fungsi antiperadangan.

Mencegah kanker
Thymoquinone merupakan senyawa aktif yang terkandung di dalam biji jintan hitam. Senyawa ini dikatakan mempunyai efek antikanker. Pada beberapa penelitian terhadap hewan, thymoquinone dapat mengurangi ukuran tumor ganas. Selain itu, uji laboratorium menunjukkan bahwa thymoquinone secara efektif dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.

Selain beberapa manfaat di atas, jintan hitam juga dianggap dapat dimanfaatkan sebagai makanan pelancar ASI. Sayangnya, berbagai studi penelitian terkait manfaat jintan hitam untuk mengobati penyakit sejauh ini masih terbatas pada studi berskala kecil. Artinya, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian secara klinis pada manusia untuk membuktikan kemanjuran jintan hitam sebagai obat.
Efek Samping Jintan Hitam yang Perlu diwaspadai
Minyak jintan hitam maupun ekstrak jintan hitam kemungkinan aman dikonsumsi ketika digunakan dalam jangka pendek. Saat ini belum ada cukup informasi tentang efek samping jintan hitam jika digunakan dalam dosis besar atau jangka panjang. Manfaat dan efek sampingnya pada anak-anak dan ibu hamil juga belum dapat dipastikan.
Sebagian orang mungkin mengalami alergi saat jintan hitam atau habbatussauda dioleskan pada kulit. Selain itu, jintan hitam kemungkinan dapat memperlambat pembekuan darah, meningkatkan risiko perdarahan, membuat tekanan darah turun, dan membuat gula darah turun bagi orang yang tidak mengalami masalah kesehatan.
Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi jintan hitam ada baiknya untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu, terutama bila Anda memiliki kondisi medis tertentu.

https://www.alodokter.com/Potensi-Jintan-Hitam-atau-Habbatussauda-Mengatasi-Berbagai-Penyakit

Thursday, April 16, 2020

Mencoba Menangkal Virus Covid-19 Dengan vaksin VCO?


Komoditas kelapa, dikenal sebagai bahan pangan yang memiliki berbagai manfaat kesehatan di Asia, khususnya Asia Tenggara. Adapun produk utama kelapa yang telah dikonsumsi selama ribuan tahun oleh masyarakat Asia Tenggara lebih tepatnya masyarakat yang bermukim di perkebunan kelapa, yaitu Indonesia dan Philipina adalah minyak kelapa.


Di tengah maraknya virus Covid-19, kesadaran masyarakat akan pentingnya memperkuat imunitas tubuh semakin tinggi dan salah satunya adalah dengan mengkonsumsi VCO, yang bahan dasarnya sudah dikenal masyarakat ribuan tahun yang lalu itu. Bahkan tidak hanya dikonsumsi namun VCO sekarang diteliti untuk dijadikan vaksin penangkal Covid-19, oleh pemerintah Philipina. Berikut cuplikan dari berbagai media yang bersumber pada harian online Philipina berbahasa Inggris, gmanetwork.com:

Katadata dot id melansir bahwa; Filipina mulai melakukan percobaan pengobatan pasien virus corona atau Covid-19 menggunakan minyak kelapa murni atau virgin coconut oil (VCO), awal bulan ini. Departemen Sains dan Teknologi (DOST) di Filipina mengatakan percobaan tersebut dilakukan dalam dua pendekatan, yakni berbasis rumah sakit dan berbasis masyarakat. Untuk percobaan berbasis rumah sakit, Sekretaris DOST Fortunato de la Peña mengatakan penelitian bertajuk ‘Virgin Coconut Oil & Omega-3a Adjunctive Teraphy for Hozpitalized Patient with Covid-19’ diterapkan di Rumah Sakit Umum Filipina.



“Penelitian ini bertujuan untuk menilai kemungkinan manfaat VCO jika diberikan kepada pasien Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat, di samping obat yang telah dinilai dalam uji klinis,” ujarnya seperti dikutip dari ABS-CBN.



Rappler melaporkan dalam percobaan tersebut, para pasien virus corona setiap harinya akan diberikan asupan makanan dan suplemen yang telah dimasukan kandungan minyak kelapa murni. "Kelompok ini mungkin berjalan selama minimal satu bulan atau sampai jumlah minimum pasien telah tercapai," katanya. Sedangkan penelitian berbasis masyarakat dilakukan oleh komunitas sipil yang juga difasilitasi oleh Lembaga Penelitian Makanan dan Gizi DOST. Mereka memberikan suplementasi kepada para pasien virus corona berisiko tinggi yang tengah diselidiki di fasilitas isolasi di Metro Manila dan Calabarzon. "Tim proyek ini berencana untuk melakukan hal yang sama untuk studi intervensi sebelumnya," kata De La Peña, dikutip dari media online Filipina, Phil Star.

Sebelumnya, Profesor Fabian Dayrit dan Dr. Mary Newport dari Spring Hill Neonatolody di Florida, Amerika Serikat, juga telah mengusulkan studi klinis yang sama tentang pemanfaatan VCO untuk pengobatan pasien penyakit menular.

Dalam jurnal yang dipublikasikan dalam laman Ateneo De Manila University pada 31 Januari lalu, menjelaskan bahwa asam laurat minyak kelapa mengandung asam laurat yang baik untuk kesehatan manusia. Saat dikonsumsi, asam tersebut akan memaksa tubuh memproduksi senyawa monolaurin yang mampu memicu aktivitas penolakan virus.

Penelitian itu, dikutip juga oleh Minenews dot com, Universitas Ateneo de Manila (Filipina) menyebutkan bahwa sebelumnya Dr Fabian Dayrit dan Dr Mary Newport dari Spring Hill Neonatolody (AS) mengusulkan potensi minyak kelapa sebagai bahan yang aman terhadap COVID-19 pada bulan Januari lalu.

Sifat antivirus dalam asam laurat bekerja dalam tiga mekanisme. “Aktivitas pertama, mereka menyebabkan disintegrasi selubung virus; kedua, mereka dapat menghambat tahap pematangan akhir dalam siklus replikasi virus; dan ketiga, mereka dapat mencegah pengikatan protein virus ke membran sel inang,” tulis jurnal tersebut.


Jurnal tersebut juga mengutip penelitian terdahulu milik Baltic dkk (2017) yang mengatakan bahwa asam laurat dan monolaurin telah digunakan sebagai suplemen alami untuk menjaga kesehatan hewan ternak dan hewan peliharaan. “Monolaurintelah terbukti secara efektif melindungi ayam terhadap virus avian influenza,” tulisnya.

Fabian dan Mary menilai pemanfaatan VCO untuk penanganan pasien terjangkit virus corona begitu penting, mengingat hingga saat ini dunia belum memiliki vaksin Covid-19. “Perawatan ini terjangkau dan hampir bebas risiko, dan potensi manfaatnya sangat besar,” kata mereka.
Jurnal Prosiding Konferensi Nasional Kelapa (2004) yang ditulis oleh Steivie Karouw dan Budi Santosa dari Balai Penelitian Tanaman Palma Indonesia bahkan mengatakan bahwa asam laurat adalah kandungan yang paling banyak ditemukan di dalam minyak kelapa.
Minyak kelapa murni mengandung Asam laurat (C12). Dan monolaurin, turunannya, telah dikenal selama bertahun-tahun memiliki aktivitas antivirus yang signifikan.

Selain itu, asam laurat juga dinilai lebih cepat bereaksi terhadap tubuh, karena tergolong dalam kelompok Medium Chain Fatty Acid (MCFA) atau Asam Lemak Rantai Menengah (ALRM). “Keunggulan ALRM dalam proses pencernaan dibanding asam lemak tak jenuh yaitu lebih cepat proses metabolismenya dan diserap oleh usus,” tulisnya.
Asam laurat adalah asam lemak rantai menengah yang membentuk sekitar 50 persen minyak kelapa. Sedangkan monolaurin adalah metabolit yang diproduksi secara alami oleh enzim tubuh sendiri setelah menelan minyak kelapa dan juga tersedia dalam bentuk murni sebagai suplemen.
Sodium lauryl sulfate, surfaktan umum yang terbuat dari asam laurat, telah terbukti memiliki sifat antivirus yang kuat. Asam laurat, monolaurin, dan natrium lauril sulfat (yang juga dikenal sebagai natrium dodesil sulfat) digunakan dalam berbagai produk karena sifat antivirusnya.
Sementara harian Kompas mencatat bahwa asam laurat berperan dalam banyak aktivitas antivirus; Kadar asam laurat yang cukup besar (setengah dari keseluruhan kadar) pada minyak kelapa mengandung Monolaurinyang disebut memiliki kemampuan membunuh jamur, bakteri bahkan virus sekalipun. 
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2013 dalam terbitan Journal of Medicinal Food mengkonfirmasi bahwa monolaurin memiliki kekuatan antibakteri dimana monolaurin dapat menghambat aktivitas bakteri Staphylococcus aureus pada tikus.
Studi lainnya dalam Journal of Dermatology Obat membandingkan monolaurin dengan enam jenis antibiotik umum dalam pengobatan infeksi. Studi ini menemukan efek antibiotik monolaurin lebih signifikan secara statistik tanpa resistensi antibiotik umum seperti penisilin , oksasilin, dan vankomisin.
Dalam jurnal In vitro evaluation of antifungal activity of monolaurin against Candida albicans biofilms, Monolaurin juga memiliki kemampuan untuk membunuh Candida albicans (C. albicans)yang dapat mempengaruhi kulit, alat kelamin, tenggorokan, dan mulut manusia.
Salah satu pengetahuan menarik tentang efek monolaurin dari minyak kelapa pada HIV telah dikenal khalayak luas termasuk komunitas-komunitas AIDS sejak peneliti Islandia Halldor Thormar mulai menerbitkan buku yang berjudul Inactivation of enveloped viruses and killing of cells by fatty acids and monoglycerides. Antimicrob Agents Chemother pada tahun 1987.
Rupanya, virus, bakteri dan jamur yang terbungkus oleh membran lipid (lipid bilayer/envlope) sangat rentan terhadap cara kerja monolaurin. Ketika monolaurin bersentuhan dengan virus-virus ini, monolaurin diserap oleh membran lipid dan membuat virus tidak stabil sehingga membran virus mudah hancur.
Virus influenza, campak, herpes dan hepatitis bahkan virus HIV-1merupakan kategori virus yang dilindungi oleh membran lipid. Sedangkan Chlamydia trachomatis Neisseriagonorrhoeae, Staphylococcus aureus Helicobacter pylori, Candida albicans Giardia adalah kelompok bakteri dan jamur yang memiliki membran lipid.
Nah, Coronavirus sendiri merupakan salah satu virus RNA yang terdiri dari selubung lipid bilayer (envelope) seperti HIV dan beberapa virus yang tersebut di atas. Lagipula, corona virus yang tidak tahan terhadap deterjen merupakan salah satu kelemahan dari virus yang terselubung envelope.
Asam lemak lain dalam minyak kelapa, yakni asam kaprat (C10) dan turunannya, monokaprin, juga menunjukkan aktivitas yang menjanjikan terhadap virus lain, seperti HIV-1. Asam kaprat menyumbang sekitar 7 persen dari minyak kelapa. Jadi, setidaknya ada dua asam lemak dalam minyak kelapa, dan monogliserida (monolaurin dan monokaprin) mereka, memiliki sifat antivirus.
Bagaimana? Masih ragu mengkonsumsi bahan pangan yang telah ada sejak ribuan tahun lalu dan saat ini sedang diteliti oleh Philipina sebagai vaksin Covid-19 guna meningkatkan imunitas tubuh? 
Artikel² ini telah tayang di:Https://www.kompasiana.com/neno1069/5e8db755097f3626636949d2/menakar-potensi-virgin-coconut-oil-vco-sebagai-vaksin-corona?page=3
https://www.minews.id/headline/peneliti-filipina-minyak-kelapa-obat-covid-19

https://www.gmanetwork.com/news/scitech/science/732259/dost-to-study-benefits-of-virgin-coconut-oil-on-covid-19-patients/story/

Friday, April 10, 2020

VCO - Penghasil Asam Laurat Tinggi Yang Mampu Menangkal Virus, Bakteri dan Jamur


VCO adalah Minyak Kelapa dibuat tanpa menggunakan suhu tinggi sehingga menghasilkan asam Laurat yang tinggi pula. Asam Laurat dalam tubuh mampu memaksa sel tubuh untuk menghasilkan imunitas tubuh guna menangkal virus dan bakteri serta jamur. Untuk menghasilkan VCO dg asam Laurat tinggi tersebut pemerintah dalam hal ini Balitbang Kementan melakukan pengembangan produk VCO berbasis tehnologi. Berikut penjelasannya seperti dilansir di Republik Online pada tanggal 12 April 2020:

Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) mengembangkan produk minyak sehat dari komoditas kelapa untuk menjaga daya tahan tubuh. Pengembangan produk pertanian dinilai mendesak lantaran meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan dan daya tahan tubuh di tengah wabah virus corona.

Kepala Balitbangkan Kementan Fadjry Djufry, menuturkan, merebaknya wabah virus corona baru meningkatkan kesadaran masyarakat untuk kebersihan dan daya tahan tubuh. Berbagai bahan pangan yang dinilai punya manfaat kesehatan makin diburu. Namun, sejauh ini bahan pangan itu masih terbatas dari kelompok buah-buahan, sayuran, dan rempah.

Komoditas kelapa, kata dia, dikenal sebagai bahan pangan yang memiliki berbagai manfaat kesehatan. Adapun produk utama kelapa yang telah dikonsumsi selama ribuan tahun adalah minyak kelapa.

Manfaat minyak kelapa bagi kesehatan terutama dipengaruhi oleh proses pembuatan dan pengolahannya. Minyak kelapa yang baik bagi kesehatan dihasilkan dari bahan baku segar, tanpa proses penyulingan, tanpa pemanasan tinggi dan tanpa penggunaan bahan kimia. Minyak dengan proses ini lebih dikenal dengan nama minyak kelapa murni atau virgin coconut oil.
"Penting untuk saat ini melakukan eksplorasi bahan pangan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat khususnya di saat-saat rawan seperti saat ini. Teknologi-teknologi yang telah dikembangkan Balitbangtan selama ini dapat menghasilkan produk-produk yang bermanfaat untuk kesehatan masyarakat,” kata Fadjry di Bogor akhir pekan ini.

Kepala Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian Prayudi Syamsuri menjelaskan, teknologi pengolahan minyak kelapa murni yang pihaknya menggunakan metode mekanis tanpa penggunaan suhu tinggi. Dengan begitu, minyak kelapa yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi karena dapat menjaga kandungan senyawa-senyawa yang penting untuk kesehatan.

“Teknologi produksi VCO yang kita lakukan memiliki keunggulan waktu proses lebih cepat, yaitu hanya sekitar 4 jam, dibandingkan secara konvensional bisa mencapai 24 jam," ujarnya.
"Selain itu, proses ini hemat energi karena menggunakan pemanasan minimal, kebutuhan air lebih sedikir, dan tanpa bahan kimia,” katanya menambahkan.
Ia menjelaskan, tahapan proses pembuatan VCO meliputi pemarutan, pengeringan menggunakan conveyor dryer dan pengepresan menggunakan alat screw press.

VCO mengandung lemak jenuh rantai sedang atau medium chain triglyceride (MCT) yang tidak berbahaya bagi kesehatan jantung. Adapun komposisi MCT terbanyak dalam kandungan VCO adalah asam laurat. Tubuh manusia kemudian mensistesis monolaurin dari asam laurat yang memproses sifat-sifat antivirus, antibakteri dan antiprotozoa.

Kajian mengenai sifat antivirus asam laurat telah menunjukkan efektivitasnya dalam menurunkan beban viral pada penderita HIV-AIDS. Selain itu, VCO juga mengandung tokoferol yang berfungsi sebagai antioksidan alami dan memiliki komponen aktif biologis yang secara umum diterima sebagai aktivitas vitamin E dalam menjaga kekebalan tubuh manusia.

Selain sangat baik untuk daya tahan tubuh, kandungan antioksidan minyak kelapa juga melindungi jantung dan pembuluh darah, menangkal radikal bebas dan penyakit degeneratif. Selain itu dinilai bisa memperbaiki penyerapan zat gizi dan mengatasi gangguan pencernaan.
"MCT dalam minyak kelapa dapat dengan mudah diserap oleh organ sel penghasil energi sehingga metabolisme tubuh juga meningkat," ujarnya.

Selain itu, kata dia, penambahan minyak kelapa pada pola diet juga diketahui dapat memberikan peningkatan kadar energi yang jauh lebih baik. Peningkatan metabolisme ini dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh, mempercepat proses penyembuhan dan mempercepat pergantian sel-sel lama dan sel-sel berpenyakit dengan sel-sel baru.

Butuh VCO yang pembuatannya menggunakan kelapa tua segar, tanpa pemanasan, tanpa penyulingan dan bahan kimia? Hubungi penulis seperti brosur tertera berikut ... 


https://republika.co.id/berita/q8nmio368/kementan-buat-teknologi-vco-untuk-tangkal-corona

Sunday, April 5, 2020

Manfaat VCO untuk Bumil dan Busui?

Mengkonsumsi VCO untuk ibu hamil? Mengapa tidak?



Mengkonsumsi VCO untuk ibu hamil dan ibu menyusui dapat memenuhi kebutuhan nutrisi yang sangat dibutuhkan bagi Ibu yang sedang hamil dan menyusui tersebut. Apa saja nutrisi penting yang dibutuhkan ibu hamil dan menyusui? Antara lain Asam Laurat, asam Kaprat, asam Miristat dan masih banyak lagi seperti dalam uji Sucofindo atas VCO berkut:



Nah, bagaimana nutrisi itu bekerja pada diri bumil dan busui?

@Busui 
Asam laurat dalam minyak kelapa dapat merangsang produksi Air Susu Ibu (ASI) , asam laurat adalah asam lemak yang sama yang secara alami terdapat dalam ASI. Ibu yang mengkonsumsi minyak kelapa kandungan asam laurat dalam air susunya meningkat menjadi 21% dan asam kaprat 6% sehingga bisa memberikan perlindungan terhadap virus, bakteri dan protozoa. Asam Laurat VCO dapat meningkatkan MCFA pada ibu menyusui sampai tiga kali lipat. Pemberian asupan makanan yang mengandung MCFA pada ibu menyusui akan menghasilkan susu yang kaya akan MCFA. Kalau seorang ibu tidak makan makanan yang mengandung MCFA dan tidak makan pada saat menyusui. Maka kelenjar susu hanya akan mampu menghasilkan sekitar 3% asam laurat dan 1% asam kaprat. Anak akan kehilangan nutrisi dan juga perlindungan antimikrobial yang tidak dapat diperoleh bayinya
.
@Bumil membantu melindungi ibu hamil dan bayi dari infeksi virus, bakteri, dan jamur
VCO dapat membantu dalam proses persalinan dan mampu memberi energi sehingga ibu mempunyai tenaga yang lebih besar. 
VCO juga mampu mengembalikan kebugaran ibu secara cepat setelah persalinan. 

@Bayi yang baru lahir
Beberapa manfaat MCFA dalam minyak kelapa murni bagi bayi: 
1. Memudahkan bayi menyerap nutrisi yang dibutuhkan. 
2. Memperbaiki penyerapan vitamin, mineral dan protein yang bisa dilarutkan oleh lemak 
3. Meningkatkan absorbsi kalsium yang penting bagi pertumbuhan bayi 
4. Melindungi bayi dari mikroorganisme berbahaya

Nah, itu tadi manfaat VCO buat bumil, busui dan skaligus dede bayi yg baru lahir...