Sunday, April 8, 2012

Si Biru Bunga Telang - Butterfly pea flower aka Clittorea Ternatea Dan Khasiatnya




Salah satu tanaman merambat yang cukup menarik untuk ditanam di halaman belakang adalah tanaman Kembang Telang yang umumnya memiliki warna biru cemerlang.  Kembang  Telang atau Bungan Teleng (bhs Bali) atau yang umum juga dikenal dengan nama  Butterfly pea (Clitoria ternatea), memiliki bentuk bunga yang sangat menarik mirip Kupu-kupu yang sedang mengembangkan sayapnya. Walaupun warna yang paling umum kita temukan di Indonesia adalah yang berwarna biru terang, namun sebenarnya tanaman ini juga memiliki variant yang berwarna lain, seperti putih, ungu dan pink. Kebanyakan kembang telang memiliki helai bunga selapis, namun ada juga yang berlapis (ruffle). Ukurannya bunganyapun ada yang besar dan ada juga yang kecil.



Tanaman ini juga digunakan secara traditional untuk mengobati sakit mata ataupun untuk mempercerah penglihatan, dan mungkin karena kegunaannya itulah maka tanaman ini disebut dengan bunga telang atau teleng yang artinya ‘ jelas  ‘ (dalam konteks penglihatan).  Di Bali, bunga telang ini juga banyak dimanfaatkan untuk menghias canang yang dipergunakan dalam melakukan persembahyangan.

Cara Tanam
Menanam tanaman ini cukup memanfaatkan bijnya. Biji yang dapat ditanam adalah biji keering yang berwarna coklat/ hitam, mirip kacang kedelai hitam. yang menandakan biji tersebut sudah tua dan siap tanam. Cara menanamnya cukup mudah dengan ditebar di atas tanah atau polibag plastik, lalu biji ini mulai berkecambah setelah 2-3 hari ditanam dan akan tumbuh memanjang setelah 3-6 hari ditanam dan tidak membutuhkan perawatan khusus karena pada dasarnya tanaman ini adalah tanaman perdu (liar).

 Secara umum Tanaman ini tumbuh baik pada suhu lingkungan yang panas dan lembab. Tanaman menyukai sinar matahari penuh namun masih cukup torent jika kita tanam merambat di pohon pohon penaung. Sangat cocok untuk dirambatkan di pagar halaman belakang. Untuk memastikan agar tanaman ini subur dan berbunga banyak, kita perlu beberapa kali melakukan pemotongan  tangkainya untuk merangsang pertumbuhan tangkai sulur yang baru yang penuh bunga. Biji akan mulai keluar setelah 4-6 minggu masa penanaman.Bentuk selongsong benih seperti kacang kapri dengan panjang 5-12 cm, dalam satu selongsong benih dapat berisi 5-10 biji. setelah matang akan berwarna kecoklatan dan merekah (Hean Chooi Ong,2006)

Kandungan Biokimia pada Bunga Telang

Pigmen pada bunga secara garis besar dibedakan menjadi tiga yaitu flavanoids, carotenoids, dan betalains (Tanaka et al. 2005) dengan kandungan biokimia sebagai berikut :

Kadar senyawa aktif mahkota Bunga Belang galur liar 




Morfologi dan Kandungan Biokimia  

  


Kandungan Biokimia 





Manfaat Bunga Telang

Bunga Telang diduga berkhasiat sebagai tonikum otak yang sangat baik dan berguna untuk mengatasi infeksi mata dan tenggorokan, penyakit kulit, gangguan urinaria, sariawan mulut atau ulcer dan keperluan anti racun (Malabodi dan Nataraja, 2001)

Kacang bunga Telang telah dipercayai turun temurun berkhasiat untuk melebatkan dan menghitamkan rambut. Kacang bunga telang juga dapat mengilatkan dan menyuburkan rambut dan membersihkan kulit kepala. Rebusan akar bunga telang bermanfaat untuk bersih darah, obat kepikunan, laksatif, diuretik dan perangsang muntah. Efek smaping pemakaiannya kolik (keram perut), sedangkan efek over dsoisnya adalah turunnya kesadaran disertai kesadaran disertai rasa gelisah dan kehilangan daya ingat (Malabodi dan Nataraja, 2001).

Daunnya dapat dimakan sebagai lalap maupun pakan ruminangsia, tumbukan daunnya bermanfaat untuk mempercepat pematangan bisul, bermanfaat sebagai obat batuk jika diformulasikan dengan bawang merah dan adas pulosari (Herman 2005).

Bunganya yang berwarna biru dapat digunakan untuk pewarna makanan. Bunganya direndam dalam air panas dan diminum seperti teh untuk mengurangi sakit akibat ulcer mulut dan perawatan insomnia. Menurut (Herman 2005) air rendaman bunganya dapat digunakan untuk obat tetes mata pada penderita


http://nimadesriandani.wordpress.com/2011/06/25/kembang-telang-si-bunga-kupu-kupu-biru/
http://nazusyifa.blogspot.com/2011/05/bunga-telang-butterfly-pea-flower-aka.html

Friday, April 6, 2012

Awas, Banyak Kandungan Timbal Dalam kerang!

Tahukah anda ternyata kerang adalah mahkluk penghisap polusi nomor satu di laut? Padahal nilai gizi/ protein kerang termasuk tinggi. Menurut penelitian per 100 gr, terkandung32% protein atau sekitar 15,8 gr dan kandungan zar besi nya sebanyak 87%. jika melihat tabel berikut :


Nutrition Facts
Amount Per Serving : 100 gr
Calories
91.7

Calories from Fat
10.8



Fat
1.2
g
2
%
Saturated Fat
0.12
g
1
%
Polyunsaturated Fat
0.35
g


Monounsaturated Fat
0.099
g


Cholesterol
42.1
mg
14
%
Sodium
472.1
mg
20
%
Potassium
350.4
mg
10
%
Carbohydrate
3.2
g
1
%
Dietary Fiber
0.0
g
0
%
Protein
15.8
g
32
%
Alcohol
0.0
g










Vitamin A
7
%
Calcium
6
%
Vitamin D
1
%
Thiamin
6
%
Niacin
10
%
Vitamin B6
4
%
Phosphorus
16
%
Selenium
43
%
Vitamin C
21
%

Iron
87
%

Vitamin E
3
%

Riboflavin
15
%

Vitamin B12
919
%

Manganese
0
%

Copper
18
%

Magnesium
3
%

Zinc
11
%


Nah, tapi mengapa kita tak disarankan untuk mengkonsumsi kerang dalam jumlah yang banyak? Berikut ini ulasannya :
 
Kerang adalah salah satu komoditi utama sea food yang akrab di masyarakat. Namun, masyarakat yang gemar sea food yang satu ini diminta untuk waspada, mengingat sifat kerang selama hidupnya, yang disebut oleh Oseanografi LIPI, seperti penyedot debu.

Oseanografi LIPI menyebut, tidak seperti ikan yang aktif berenang, kerang cenderung statis. "Kerang itu seperti penyedot debu. Dia akan menghisap apa saja yang didekatnya, termasuk logam berat. Di dalam tubuh kerang, logam tersebut dimanipulasi kerang," kata Kepala Oseanografi LIPI, Zainal Arifin.


Zainal menambahkan, "Kerang tidak menderita efek apapun, namun tidak demikian dengan manusia. Penumpukan logam berat akan membahayakan kesehatan."

Selain itu, sambung Zainal, kerang juga menjadi bioindikator untuk kualitas air. Banyaknya kerang mengindikasikan kualitas air patut dipertanyakan. Hal ini dikarenakan nutrisi untuk hidup kerang meliputi nitrogen dan fosfat berlimpah. Kedua zat tersebut berasal dari limbah rumah tangga yang air.


Kerang telah menjadi sandaran hidup para nelayan. Pencemaran menyebabkan hasil tangkapan semakin minim dan beralih pada budidaya kerang. Pada 2003 tercatat ada 3.410 keramba bambu (bagan). Kapasitas produksi per hari adalah 120 sampai 175 ton. 

Sumber :  
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/12/03/14/m0uvk8-awas-jangan-kebanyakan-makan-kerang 
 http://www.fitday.com/webfit/nutrition/All_Food/Fish/Clams_steamed_or_boiled.html