Friday, March 25, 2011

Beras untuk kesehatan Paru-Paru

 

Ternyata, beras, sebagai makanan pokok orang Indonesia, sangat bagus untuk paru-paru. Beras, termasuk juga jelai (Barley) selain untuk paru-paru, dapat pula dipergunakan untuk menyehatkan lambung. Khasiatnya akan menjadi nyata ketika anda sesak nafas dan sedang mengalami batuk. Minumlah air rebusan beras (Air Tajin) atau air dari pembuatan bubur beras untuk melegakan batuk dan sesak nafasnya.

Catatan tentang Barley (jelai) dari Wikipedia
Jelai (Hordeum vulgare, Ingg. barley) adalah sejenis serealia untuk pakan ternak, penghasil malt, dan sebagai makanan kesehatan. Jelai adalah anggota suku padi-padian (Poaceae). Pada tahun 2005, jelai berada pada urutan keempat dari jumlah produksi dunia dan luas area penanaman serealia di dunia (560.000 km²).[1] Waktu berkecambahnya sekitar 1-3 hari.

Jelai adalah salah satu dari tanaman panenan budi daya pertama di Timur Dekat, pada waktu yang sama dengan gandum einkorn dan emmer.

Di samping gandum emmer, jelai adalah bahan pokok sereal Mesir kuno, yang digunakan untuk membuat roti dan bir. Keduanya bersama-sama adalah bahan makanan yang lengkap. Nama yang umum untuk jelai adalah jt (diduga diucapkan "it"); šma (diduga diucapkan "SHE-ma") mengacu kepada jelai Mesir Hulu dan merupakan lambang dari Mesir Hulu. Menurut Kitab Ulangan 8:8, jelai adalah salah satu dari "Ketujuh Spesies" tanaman yang mencirikan kesuburan Tanah Perjanjian Kanaan, dan jelas mempunyai peranan penting dalam ibadah korban Israel kuno yang digambarkan dalam Pentateukh (lihat mis. Kitab Bilangan 5:15).

Di masa Yunani kuno, makna keagamaan jelai diduga dimulai pada tahap-tahap paling awal dari Misteri Eleusinian. Minuman Kykeon, yakni campuran minuman untuk mereka yang menjalani ritual inisiasi, yang disiapkan dari jelai dan ramu-ramuan, dirujuk dalam Nyanyian Homerik untuk Demeter, yang juga disebut "Ibu Jelai".

Orang Yunani biasanya mengeringkan jelai yang sudah ditumbuk kasar dan memanggangnya sebelum dijadikan bubur, demikian menurut Plinius Tua di dalam Sejarah Alam (xviii.72). Proses ini menghasilkan malt yang segera meragi dan menjadi sedikit beralkohol.

Jelai Tibet selama berabad-abad menjadi makanan utama di Tibet. Jelai ini dijadikan produk tepung yang disebut tsampa. Para ahli paleobotani menemukan bahwa jelai telah ditanam di Jazirah Korea sejak Awal Periode Tembikar Mumun (l.k. 1500–850 SM) bersama-sama dengan tanaman lainnya seperti jewawut, gandum, dan sayur-sayuran (Crawford dan Lee 2003).

Sumber: Yellow Emperor’s Inner Canon n  Wikipedia

No comments :

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.