Teh adalah minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia dan dipercaya memiliki banyak manfaat. Selain menjadi alternatif untuk kesehatan, teh juga bisa menurunkan berat badan secara efektif. Asal minumnya tidak diberi gula.
Teh terbagi menjadi dua jenis, yaitu teh herbal dan non-herbal. Teh herbal biasanya terbuat dari akar, batang, bunga, daun, biji, kulit buah dan tanaman yang berbeda, dan sebenarnya tidak mengandung daun teh.
Tidak seperti teh non-herbal, teh herbal biasanya juga tidak mengandung kafein, sehingga cocok digunakan sebagai detoksifikasi (pengeluaran racun).
Selain teh herbal, teh non-herbal tanpa gula juga dapat berkhasiat bagi kesehatan. Faktor nol kalori dalam teh non-herbal tanpa gula dapat menurunkan berat badan secara efektif, juga kafein didalamnya dapat meningkatkan aktivitas metabolik.
Dilansir Livestrong, Selasa (4/1/2011), teh non-herbal banyak mengandung polifenol, yang merupakan antioksidan kuat yang merupakan 30 persen dari berat kering teh. Polyphenol dipercaya melakukan fungsi penting dalam manfaat kesehatan.
Para peneliti berspekulasi bahwa senyawa polifenol epigallocatechin gallate (EGCG) yang ditemukan di teh, dapat meningkatkan efektivitas tingkat oksidasi pembakaran kalori dan lemak, serta membantu mengurangi nafsu makan.
Salah satu contoh teh non-herbal adalah teh hijau. Teh hijau tetap berada di garis depan teh untuk penurunan berat badan. Dari jenis teh non-herbal lain, teh hijau mengandung tingkat tertinggi polifenol.
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa teh hijau dapat meningkatkan laju metabolisme dan oksidasi lemak pada manusia.
Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti Swiss dan diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 1999 juga menemukan bahwa karakteristik dari teh hijau merangsang thermogenik oksidasi lemak dan meningkatkan tingkat metabolisme.
No comments :
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.